Kejahilan Itu Adalah Ilmu...!

Kapankah kejahilan itu menjadi ilmu?

Imam Syafi'i Muhammad bin Idris radhiyallahu 'anhu berkata:
"Aku tidak pernah melihat manusia seunik orang-orang Mesir, mereka menjadikan kejahilan sebagai suatu ilmu. [Mengapa demikian?] Karena mereka pernah bertanya kepada Imam Malik radhiyallahu 'anhu tentang beberapa masalah agama, lalu Imam Malik menjawab: "Aku tidak tahu". Jadi, mereka mempelajari ilmu dari orang yang tidak mengetahuinya, karena Imam Malik mengatakan: "Aku tidak mengetahuinya".

Maksudnya:

Imam Malik telah mengajarkan kepada orang-orang Mesir: jika kalian tidak mengetahui jawaban sesuatu, maka jawablah dengan mengatakan "aku tidak mengetahuinya", dan itu adalah jawaban yang benar, dan jawaban yang benar itu adalah ilmu.

Hal ini menunjukkan kepada kita betapa tawadhu'nya para Ulama, mereka tidak mau bersikap sok tahu dan menjawab sesuai hawa nafsu.

Karena itu pula, sebagian ulama mengatakan bahwa jawaban 'aku tidak tahu' itu adalah setengah ilmu!

Mengapa demikian? Sebab ilmu itu ada 2: yang diketahui, dan yang tidak diketahui. Sementara tidak semua orang mengetahui semua hal, maka setengah ilmu adalah yang diketahui, dan tidak diketahui setengahnya lagi. Sedangkan pura-pura tahu, itulah kebodohan!

[Rujukan: Abdurrahman Al-Farhan, Al-Ulama' Wa Ilm La Adri, hlm. 329]

No comments

Komentar yang sopan ya... :D

Powered by Blogger.